Blog Mahasiswa Komunikasi - Konsumerisme

Sore tadi, di perkuliahan pengantar budaya dasar, terbersit sebuah ide  tentang konsumsi sebagai akar konsumerisme. Terbayang di benak, bagaimana kehadiran mall dan supermarket  menjadi biang mengakarnya perilaku konsumsi, secara diam-diam menancapkan paku konsumerisme di kepala.

Konsumsi Simbol
Silahkan bayangkan sendiri, bagaimana masyarakat pasar tradisional beralih menjadi pelanggan mall dan supermarket, walaupun tidak membeli sebuah produk, tetapi kehadiran mereka disana dapat dimaknai sebagai sebuah konsumsi, Bourdieu misalnya menyinggung konsumsi simbol, jika ditarik benang merah dari pemikiran Boudieu dengan fenomena hari ini, kita bisa memaknai bahwa kehadiran masyarakat di mall atau supermarket walaupun tidak membeli satu produk pun sebagai aktifitas konsumsi, yaitu mengkonsumsi simbol-simbol untuk membentuk identitas kelas mereka.

Parahnya, jika imajinasi kita melayang jauh, menyentuh aktifitas Online dan sms banking atau internet banking. Bayangkan bagaimana kuota konsumsi memenjara kita, ketika kita terbaring di kasur saat sakit, kita masih bisa berbelanja, paling tidak kita bisa menggunakan delivery service beberapa penyedia produk konsumsi yang  makin ramai saat ini. Jika tidak, kita akan terkoneksi ke internet, berselancar dan berbelanja secara online dengan menggunakan online credit card.

Jadi, jika hujan atau gempa bumi menghalangi kita untuk shopping di mall atau supermarket, jangat ragu, ada internet atau handphone sebagaii penghubung kita dengan para produsen yang tak pernah malu melahap kita dengan begitu nikmat.

Sebagai bahan atau kerangka ide untuk artikel yang lebih sistematis dan konprehennsif.

0 komen dongg !! yah yah yah... pliss komen dong. :D:

Post a Comment