Blog Mahasiswa Komunikasi >> Internet juga bisa jadi media demonstrasi

Ada banyak kasus di Indonesia yang hidup, dari televisi kita banyak mengkonsumsi informasi-informasi tersebut. Lalu banyak elemen turun ke jalan melakukan protes, namun di televisi, aksi panggung jalanan berhadapan dengan citra negatif, bagaimana jika internet menjadi media komunikasi yang digunakan sebagai ajang protes?

Menurutku, banyak yang melakukan protes-protes melalui media internet, namun sejauh ini, kurang terorganisir. Di Facebook ungkin sering kita dapati undangan untuk bergabung di halaman yang memprotes suatu problem tertentu. Atau paling tidak ada teman kita yang protes akan suatu kasus yang melalui status facebook atau jejaring sosial lainnya. Namun, skali lagi itu kurang terorganisir.

Lalu, bagaimana membangun efek massif dengan protes atau demonstrasi melalui media internet?. Menurutku, tidak lain dengan membangun gerakan massa virtual yang fokus pada jumlah pengakses dan content terkait suatu persoalan tertentu. Kita butuh kekompakan, misalnya Gerakan Sejuta Status Facebook untuk memprotes suatu kasus yang tidak adil. Jumlah komunikator harus banyak karena di internet, jumlah sangat penting, dan sangat berefek komunikatif.

2 komen dongg !! yah yah yah... pliss komen dong. :D:

{ aniaara } at: February 26, 2011 at 5:20 PM said...

saya komen sudah..hehe.. :D

protes ya protes ja..mau media apapun trserah yg protes..
pi drpd protes yok kerja sama untuk kita yg lebih baek..
jaman skrg org kritis byk..pi org yg memikirkan jalan keluar dr masalah masih langkah..
nnyooookkk...

{ Sidik Suhada } at: March 15, 2011 at 11:09 PM said...

Media adalah tiang penyangga, tenaga organiser yg efektif utk mobilisasi ide dan gagasan antara satu dg yg lainnya. Namun, media massa internet di Indonesia, tetap masih didominasi kaum inteltual, dan kelas menengah ke atas. Kaum tani yg tinggal di pedesaan, tentu masih sangat sedikit jumlahnya yg dpt menafaatkan media ini. Bahkan bisa jadi, belum ada petani kaum tani yg memanfaatkan media ini. Karena itu, agar media massa ini memiliki daya gedor yg tinggi, tetap harus dikombinasikan dg pengorganisiran langsung ke desa-desa. Sehingga kaum tani yg selama ini dipandang sebagai kelompok masyarakat yg "paling bawah" dapat tercerahkan. Sebagai kelompok "kelas bawah", kaum tani sebenarnya pemegang kendali kehidupan masyarakat. Sebab, kita berpakaian, kita makan, bahkan kita merokok, semua ada karena kaum tani. Entah apa jadinya kehidupan ini tanpa petani, bisa jadi kita tak akan pernah dapat makan. Entah apa jadinya hidup kita, jika tdk ada buruh, bisa jadi kita jg tdk dapat menggunakan teknologi ini. Karena, buruhlah yg bekerja merakit laptop yg sedang kita pakai ini. Karena, buruh dan petanilah, kita bisa memakai baju yg sedang kita gunakan saat ini.

Post a Comment